SHARE

Samira, 9 tahun, berpose di ruang tamu panti asuhannya di Kabul, Afghanistan (Reuters)

Ahmad mengatakan panti asuhan harus mengurangi porsi makanan dan membatasi jenis makanan yang dimakan anak-anak.

"Sebelumnya kami memberi mereka buah dua kali seminggu dan daging dua kali seminggu, tetapi kami menguranginya hanya sekali seminggu," kata dia.

Ahmad Khalil juga mengatakan batas penarikan uang tunai mingguan dari bank sebesar 200 dolar AS menambah masalah bagi panti asuhan.

Dana sebesar itu tidak cukup untuk operasional panti asuhan, kata dia.

Dia khawatir jika situasi seperti ini terus berlanjut, panti asuhan itu tidak akan mampu bertahan lebih lama.

Samira, si calon dokter, masih bisa bersekolah di luar panti asuhan dan mengikuti kelas tambahan di sore hari agar pendidikannya terus maju.

Kesulitan tidak meruntuhkan tekadnya, namun dia juga menyadari bahwa untuk mencapai cita-citanya itu, dia mungkin harus pergi ke luar negeri.

"Saya tidak dibolehkan belajar di sini."

Halaman :