SHARE

Kepala Pusat Kajian Demokrasi dan Hak-hak Asasi Manusia (Pusdema) Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Baskara T. Wardaya (istimewa)

Melalui kemajuan teknologi, ada bahaya bahwa karena ulahnya sendiri, di masa mendatang manusia sebagai pribadi menjadi semakin kehilangan jati-dirinya.

"Bagi para pemilik dan pengelola teknologi internet, manusia akan dipandang sekadar sebagai 'gumpalan informasi' yang akan diurai menjadi serpihan-serpihan data," ujarnya.

Serpihan-serpihan data itu akan berguna sejauh bisa diolah dan diperjualbelikan di pasar data. Jika situasi seperti ini dibiarkan terus berlanjut, ada kemungkinan bahwa di tengah kemajuan teknologi hasil ciptaannya, manusia sedang menyongsong kehancurannya sendiri, berikut kebudayaan dan peradaban yang diciptakannya.

"Berhadapan dengan skenario semacam itu, kini tiba saatnya bagi manusia untuk melakukan refleksi diri tentang keberadaannya di tengah kepungan teknologi," kata Baskara.

Oleh karena itu, perlu kesediaan umat manusia untuk lebih sering duduk bersama dan bertukar pikiran mengenai masalah-masalah global. Bersamaan dengan itu dibutuhkan kesediaan manusia untuk menyingkirkan sekat-sekat perbedaan yang ada.

Halaman :