SHARE

Istimewa

Mematangkan Gagasan

Lalu kompetensi apa yang diperlukan oleh sang founder startup agar bisnis yang didirikannya ini akan mampu survive dan terus bertumbuh dengan baik?

Pertama adalah kompeten dalam perencanaan atau gagasan. Gagasan atau ide bisnis bisa kita temukan kapan saja dan di mana saja, namun yang jadi permasalahan utama sebenarnya adalah proses eksekusi dari ide yang telah dipikirkan.

Oleh karena itu, pastikan ide bisnis memiliki potensi untuk menyelesaikan masalah sosial. Cobalah mulai cari ide dari lingkungan sekitar dan perhatikan hal apa yang sering kali mengganggu masyarakat sekitar. Dari situ coba telisik dan cari beberapa kemungkinan solusinya.

Secara umum ada tiga tahapan yang perlu dilakukan dalam mematangkan gagasan yakni mencari permasalahan, mencari orang-orang yang dirugikan dengan adanya permasalahan tersebut, kemudian mengkomunikasikan solusi yang dimiliki untuk bisa menyelesaikannya.
 

Dari ketiga hal ini, kita akan dapat menyimpulkan apakah ide atau gagasan bisnis tersebut layak untuk dieksekusi atau tidak.

Setelah mendapat ide, cara membangun bisnis startup selanjutnya adalah menjabarkan tujuan dalam sebuah rencana bisnis yang terdiri dari beberapa tahap dan dikerjakan selama beberapa waktu ke depan.

Berusahalah mengerjakan daftar rencana sesuai waktu yang telah ditetapkan. Yang diperlukan dalam membuat rencana bisnis hanyalah sebuah konsep yang sederhana dan cobalah memikirkan hal-hal apa saja yang dibutuhkan.

Strategi yang sederhana dan dilakukan dengan target pasar yang tepat hasilnya ditambah visi bisnis yang bertujuan menyelesaikan masalah sosial, insya Allah outputnya akan membuat bisnis startup menjadi sukses dan terus bertumbuh. Hal ini dapat terjadi karena orang-orang akan terus membutuhkan solusi yang ditawarkan secara efektif dan efisien dalam menyelesaikan masalah mereka.

Kedua, biasanya di masa awal membangun startup, dengan siapa kita berdiskusi menjadi hal krusial untuk proses ke depannya. Orang-orang yang memiliki visi serupa akan banyak membantu kita di proses awal ini.

Mereka tak harus menjadi orang yang selalu setuju dengan semua gagasan kita. Karena se-visi di sini berarti orang-orang itu memiliki visi (tujuan besar) yang sama untuk membangun startup dan ikut berkontribusi bagi masyarakat luas.

Mereka bisa saja memiliki pendekatan dan insight yang berbeda. Hal ini justru harus kita syukuri karena mereka bisa menyumbang ide dan inovasi untuk memperbaiki startup.

Di masa awal terbentuknya startup, jangan lupa pula untuk berdiskusi dengan penasihat hukum, akuntan, dan penasihat keuangan. Ketiga orang ini akan sangat membantu menetapkan pondasi kuat untuk bisnis ke depan.

Ketiga, banyak orang yang memiliki ide bisnis seringkali ragu untuk menjalankannya karena takut gagal dengan adanya keterbatasan modal.
 

Modal Bisnis

Padahal usaha bisa dimulai dengan modal terbatas tanpa harus mengajukan utang ke bank, koperasi, atau lembaga keuangan lainnya asal kita bersungguh-sungguh dan memiliki kompetensi dalam mengelola dan menyiasati kondisi keuangan startup.

Kata kuncinya adalah dengan berkolaborasi. Sedangkan kolaborasi dapat berarti sebuah upaya mempertemukan berbagai potensi dan energi (termasuk modal) yang dimiliki masing-masing pihak yang bermitra untuk digunakan bersama-sama sehingga tercapai tujuan bersama bagi para pihak dalam meraih sukses.

Modal yang dikolaborasikan pun bisa beragam. Ada yang memiliki modal berwujud harta, ada pula yang memiliki modal dalam wujud pengetahuan dalam berbisnis.
 

Dalam kolaborasi pastinya pihak-pihak yang akan kita ajak bergabung dalam membiayai startup, memiliki aturan main yang disepakati bersama agar kerjasama bisnis menjadi langgeng dan bertumbuh.

Prinsipnya, kompeten dalam menyiapkan modal bisnis akan berbanding lurus dengan tingkat integritas sang founder startup dan kompetensinya dalam memahami aturan jual beli.

Keempat dan menjadi yang paling penting dalam membangun startup adalah kompetensi untuk mengeksekusi ide bisnis. Sebab banyak orang mengira bahwa yang terpenting adalah ide.

Halaman :
Tags
SHARE