SHARE

Mensos Tri Rismaharini saat menghadiri acara puncak HUT Taruna Siaga Bencana (Tagana) Ke-17 yang diselenggarakan  di Plaza Pantai Timur, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (31/03). 

CARAPANDANG.COM - Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini  menghadiri acara puncak HUT Taruna Siaga Bencana (Tagana) Ke-17 yang diselenggarakan  di Plaza Pantai Timur, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (31/03).  

Acara  yang dihadiri  582 orang  dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat diisi beragam kegiatan yakni  Tagana Menjaga Alam yaitu penanaman 2,7 juta pohon mangrove dan tanaman keras lainnya, Tagana Masuk Sekolah (TMS), Bakti Sosial, Perlombaan Kecakapan Tagana, dan Deklarasi 1.000 Nelayan Siaga Bencana.

Dalam sambutannya Mensos Risma mengapresiasi peran dan pengabdian Tagana dalam membantu penanganan tidak hanya disaat terjadinya bencana, melainkan juga sebelum dan pasca terjadinya bencana.

"Apresiasi setinggi-tingginya untuk para pahlawan kemanusiaan yang telah mengawal masyarakat dalam menghadapi bencana. Terima kasih telah menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana di Indonesia," ujarnya. 

Mensos mengatakan, bahwa  pihaknya juga  mulai mendorong mitigasi bencana berbasis kearifan lokal. Salah satunya adalah dengan melatih 1.000 nelayan menjadi sahabat Taruna Siaga Bencana (Tagana).

"Sekarang kita mulai dorong untuk membangun kearifan lokal karena dengan kearifan lokal banyak contoh yang bisa menyelamatkan warga dari bencana, sejarah membuktikan itu," ujarnya. 

Lebih lanjut dia mencontohkan  kejadian tsunami Aceh, bahwa secara teori wilayah yang terkena dampak paling parah yaitu daerah Semelu. Namun karena warga di Semelu memiliki kearifan lokal terkait siaga bencana, maka risiko bencana bisa ditekan. Yang meninggal dunia menjadi korban di wilayah itu 3 orang, karena ketika terjadi gempa warga langsung mengevakuasi diri ke perbukitan.

"Semelu punya kearifan lokal, sehingga dampak bencana bisa dihindari," ujarnya. 

Tags
SHARE