SHARE

Ketua DPR RI, Puan Maharani

CARAPANDANG.COM - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta agar publik bersabar menunggu nama calon Panglima TNI baru yang akan dikirimkan Presiden kepada DPR RI.  Dia menekankan bahwa pemilihan Panglima TNI  merupakan hak prerogatif Presiden.

Puan berharap calon Panglima TNI yang baru ini mampu melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk mengatasi berbagai persoalan, seperti penanganan Covid-19 , pengendalian keamanan di Papua, dan ancaman militer asing.

"Kita berharap Panglima TNI ke depan melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut," ujarnya dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (20/9).

Puan mengatakan, siapa pun nanti nama yang ditunjuk Presiden sebagai calon Panglima, DPR berharap terbaik bagi TNI dan rakyat Indonesia.

"Siapa pun nama calon Panglima TNI yang akan dikirim Presiden, DPR berharap dia adalah yang terbaik bagi organisasi TNI dan rakyat sehingga TNI sebagai alat pertahanan negara bisa melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia," katanya.

Dia menjelaskan peran TNI adalah sangat vital dalam setiap fase perjalanan bangsa Indonesia, terutama saat negara ini sedang mengalami sejumlah tantangan dan kondisi yang memerlukan peran besar TNI.

Hal itu, menurut dia, seperti penanganan Covid-19, pengendalian keamanan di Papua, dan ancaman militer asing.

Puan mengatakan sikap DPR RI dalam persetujuan calon Panglima TNI nantinya akan didasarkan pada kepentingan organisasi TNI dan kepentingan rakyat secara luas. "Bukan didasarkan kepentingan politik sempit karena politik TNI adalah politik negara," ujarnya.

Puan meyakini Surat Presiden (Supres) terkait calon Panglima TNI akan dikirim dalam waktu dekat kepada DPR RI karena lembaga legislatif tersebut akan memasuki masa reses pada 7 Oktober 2021.

Sementara itu, menurut dia, masa jabatan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan berakhir pada 8 November 2021 dan sesuai UU, DPR RI akan menyampaikan persetujuan paling lambat 20 hari setelah Supres diterima.

Tags
SHARE