SHARE

Kementerian Sosial (Kemensos) pada Jumat menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa yang diadakan di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Jakarta.

CARAPANDANG - Kementerian Sosial (Kemensos) pada Jumat menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa yang diadakan di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Jakarta.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan acara doa bersama tersebut merupakan agenda tahunan yang dilakukan pihak kementerian. Menurut dia, acara tahun ini sudah lama diagendakan Mensos namun baru terlaksana hari ini.

"Alhamdulillah hari ini bisa kita lakukan doa bersama. Mudah-mudahan tidak ada lagi bencana di Indonesia karena setiap hari kita juga khawatir ada gempa. Karena itu mudah-mudahan doa kita bisa dikabulkan oleh Allah," kata Risma saat dijumpai wartawan usai acara, Jakarta, Jumat.

Acara doa bersama dibuka dengan sambutan oleh Mensos Risma. Dalam kesempatan tersebut, Risma mengatakan bahwa doa merupakan untuk meminta kepada Tuhan supaya tidak ada lagi bencana yang terjadi serta agar saudara-saudara di pengungsian diberikan kesabaran dan kekuatan.

Di samping itu, Risma juga berharap agar para relawan di lokasi bencana diberikan kekuatan untuk bisa membantu para penyintas bencana yang membutuhkan pertolongan sehingga dapat melanjutkan kehidupan yang lebih baik lagi.

"Kita harus yakin bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan kita, meskipun itu saya tahu sangat berat. Namun sekali lagi mari kita berdoa supaya kita tidak ada lagi yang saya sebutkan (bencana-bencana)," kata dia.

Acara doa bersama dilakukan secara Islam di dalam aula Aneka Bhakti Kemensos yang dipimpin oleh Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI K.H. Dr. Endang Mintarja. Selain itu, kelima penganut agama lain pun ikut terlibat dalam doa bersama yang dipimpin oleh pemuka agama masing-masing di ruangan terpisah.

Adapun doa bersama diikuti oleh seluruh pegawai di lingkungan Kemensos, baik pusat maupun daerah, secara langsung dan daring. Peserta juga mencakup tim relawan yang berada di Cianjur, Jawa Barat; tim relawan di Lumajang, Jawa Timur, termasuk Tagana dan relawan lainnya yang hadir melalui ruang virtual.

Sebelumnya pada Selasa (6/12), Asisten Daerah III Kabupaten Cianjur Budi Rahayu Toyib menyebutkan hingga saat ini korban meninggal dunia akibat gempa 5.6 magnitudo di Cianjur sebanyak 334 orang. Sementara itu, 594 orang mengalami luka berat dengan 44 orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit. Sedangkan jumlah pengungsi mencapai 114.683 orang yang tersebar di 494 titik pengungsian.

Selain gempa yang terjadi di Cianjur pada 21 November lalu, Indonesia dilanda bencana erupsi Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, pada Rabu (7/12). Kemudian pada Kamis (8/12), gempa juga terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, dengan kekuatan 5,8 magnitudo sekitar pukul 07.50 WIB.


Tags
SHARE