SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM – Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan kasus anak positif COVID-19 di Mataram karena tertular di lingkungan keluarga yang sedang melakukan isolasi mandiri.

Anggota Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Selasa mengatakan, masyarakat yang terpapar COVID-19 tidak saja dirawat di rumah sakit, melainkan juga melakukan isolasi mandiri.

"Isolasi mandiri yang dilakukan oleh sebagian pasien COVID-19, menimbulkan klaster baru yakni klaster keluarga," katanya.

Karena berdasarkan dari evaluasi yang dilakukan Gugus COVID-19, lonjakan kasus yang terjadi tidak saja dari klaster perkantoran, pelaku perjalanan, melainkan juga klaster keluarga.

Dari data terakhir Tim Gugus Tugas COVID-19 pada Sabtu (30/1), kasus anak terpapar COVID-19 sejak Maret 2020 hingga 30 Januari 2021 tercatat  43 anak usia 0-5 tahun, kemudian 29 anak usia 6-12 tahun dan 50 anak usia 13-17 tahun.

"Dengan persoalan itulah, Satgas COVID-19 membuat skenario baru yaitu menyiapkan lokasi isolasi terpusat di satu tempat, agar pemantauan dan penanganan bisa lebih maksimal dilakukan oleh petugas kesehatan," katanya.

Menurut Swandiasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram ini, anak–anak usia sekolah yang terpapar COVID-19 tidak tertular di sekolah.

"Dari simulasi belajar tatap muka yang sudah digelar, belum ada klaster sekolah yang muncul. Bahkan, anak yang tertular tersebut belum pernah mengikuti belajar tatap muka," katanya.

Dengan demikian, sambung Swandiasa, kendati ada usia anak sekolah yang terpapar COVID-19, belum ada sekolah yang di "lockdown" atau ditutup permanen. Apalagi, selama simulasi berlangsung semua sekolah telah menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan maksimal.

Sementara data terakhir yang dikeluarkan Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Mataram, pada Minggu (31/1-2021), tercatat total kasus COVID-19 di Kota Mataram sebanyak 1.811 orang, masih dalam perawatan 325 orang, sembuh 1.381 orang, dan 105 meninggal dunia.

Tags
SHARE