CARAPANDANG.COM - Jerman akan menerima sejumlah kecil pengiriman pertama vaksin COVID-19 dosis tunggal Johnson & Johnson pada pertengahan April, kata Menteri Kesehatan Jens Spahn pada Sabtu (27/3), sehingga dapat mempercepat peluncuran vaksinasi.
"Awalnya hanya sedikit pengiriman," kata Spahn saat acara daring, menambahkan dirinya berharap pengiriman sekitar 275.000 dosis tiba pada 12 April.
"Akan tetapi setidaknya - karena kami telah menunggu lama pengiriman pertama (vaksin) dari J&J - kami akan menerima pengiriman awal vaksin pada pertengahan April, dan kemudian akan ditambah hingga jutaan dosis, sama halnya dengan semua pengiriman."
Suntikan J&J, yang mengantongi restu regulator Uni Eropa pada 11 Maret, merupakan vaksin keempat yang didukung penggunannya di Uni Eropa setelah vaksin COVID buatan Pfizer-BioNTech, AstraZeneca-Universitas Oxford dan Moderna.
Setelah terjadi keterlambatan vaksinasi --akibat penundaan pengiriman dan kendala pasokan, otoritas Jerman berharap dapat meningkatkan program vaksinasi mulai April, ketika 15 juta dosis vaksin dari tiga produsen mendarat di negara tersebut.
Sumber: Reuters
"Awalnya hanya sedikit pengiriman," kata Spahn saat acara daring, menambahkan dirinya berharap pengiriman sekitar 275.000 dosis tiba pada 12 April.
"Akan tetapi setidaknya - karena kami telah menunggu lama pengiriman pertama (vaksin) dari J&J - kami akan menerima pengiriman awal vaksin pada pertengahan April, dan kemudian akan ditambah hingga jutaan dosis, sama halnya dengan semua pengiriman."
Suntikan J&J, yang mengantongi restu regulator Uni Eropa pada 11 Maret, merupakan vaksin keempat yang didukung penggunannya di Uni Eropa setelah vaksin COVID buatan Pfizer-BioNTech, AstraZeneca-Universitas Oxford dan Moderna.
Setelah terjadi keterlambatan vaksinasi --akibat penundaan pengiriman dan kendala pasokan, otoritas Jerman berharap dapat meningkatkan program vaksinasi mulai April, ketika 15 juta dosis vaksin dari tiga produsen mendarat di negara tersebut.
Sumber: Reuters