SHARE

Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah mengikuti upacara peringatan HGN di Kemendikbduristek, Senayan Jakarta, Jumat (25/11)

CARAPANDANG -  Oleh: Amir Fiqi, Pemerhati Pendidikan saat ini tinggal di Karawaci, Kabupaten Tangerang, Banten

Jasa guru terhadap republik ini sangat besar. Maka itu,  sebagai wujud penghormatan atas jasa-jasa mereka setiap tanggal 25 November pemerintah selalu merayakan peringatan Hari Guru Nisional (HGN). 

Tujuan dari peringatan HGN adalah untuk memperingati peran serta jasa para guru di Indonesia.  Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU No. 14 Tahun 2005).

Tema yang diusung pada HGN 2022 “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar” sangat tepat. Ini sebagai jawaban untuk menghadapi tantangan zaman yang bergerak sangat cepat, yang dibarengi dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih. Sehingga inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan;  inovasi yang sejalan mengiringi perkembangan dan kemajuan teknologi.  Inovasi-inovasi ini akan membawa pendidikan di Indonesia ini akan semakin cerah. Dan pastinya harus dibarengi dengan terbentuknya karakter yang sejalan dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

Guru Penentu Arah Perubahan

Menghadirkan pendidikan yang berkualitas adalah mimpi semua negara. Sebab, pendidikan merupakan kunci sekaligus jalan menuju paradaban bangsa yang maju. Tak ayal, di negara-negara maju tidak ragu-ragu menggelontorkan anggaran yang sangat besar dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikannya.

Sehingga benar apa yang pernah diucapkan oleh tokoh dunia Nelson Mandela bahwa pendidikan kunci untuk mengubah dunia “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.”  Dengan pendidikan manusia akan terangkat dari jurang kemiskinan menjadi manusia yang sejahtera dan bermartabat. Pendidikan pun mampu menyalakan mesin kemajuan dari sebuah bangsa.

Lantas, bagaimana untuk menghadirkan pendidikan yang berkualitas? Guru yang berkualitas  lah menjadi jawabannya. Sebab guru merupakan faktor utama terwujudnya pendidikan yang berkualitas di suatu negara.  

Guru berkualitas tidak hanya sekadar  melakukan transfer ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya, akan tetapi juga mampu hadir sebagai teladan yang baik bagi peserta didiknya.  Selain itu, guru yang berkualitas juga mampu mengembangkan bakat dan minat siswa sehingga pembelajaran benar-benar berfokus pada siswa.

Guru yang berkualitas juga harus tampil sebagai pemimpin pembelajaran serta mampu menjadi kepala sekolah yang visioner dan transformatif. Jika Indonesia diisi oleh guru-guru yang berkualitas, maka mencetak sumber daya manusia  yang berkualitas pun akan segera terwujud. Sehingga sumber daya manusia unggul yang dimilik republik ini akan menghatarkan bangsa Indonesia menjadi besar dan kuat yang disegani bangsa-bangsa lain di dunia.

Pentingnya peran guru dalam membawa arah perubahan, di peringatan HGN 2022 Presiden Joko Widodo pun berpesan bahwa masa depan bangsa Indonesia masih bertumpu pada guru. Guru yang berkualitas akan mempersiapkan peserta didiknya dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin berat.  Peran guru inilah sangat penting untuk menghadirkan proses pembelajaran yang berkualitas sehingga para peserta didiknya mampu berkompetisi dengan masyarakat global.

“Kian ke depan, tantangan kian berat. Hanya dengan pendidikan yang baik, anak-anak kita akan siap memasuki masa depan dengan kompetisi yang sengit,” ujar Jokowi, Jumat (15/11). 

Pesan yang disampaikan Presiden Jokowi dalam unggahan di media sosial Twitter itu menegaskan betapa pentingnya peran guru bagi peradaban sebuah bangsa.  Begitu sentral dan vitalnyanya peran guru bagi sebuah bangsa dan negara sudah seharusnya diikuti dengan pemenuhan kesejahteraan bagi mereka.  Dan upaya tersebut pun terus diiktiarkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Mendikbudristek, Nadiem A Makarim menyadari bahwa kerja keras dan ikhlas yang sudah dilakukan oleh guru-guru dalam upaya mencerdasakan anak-anak bangsa harus didukung dengan memberikan kesejahteraan bagi mereka. Maka itu pemerintah terus memprioritaskan pengangkatan guru honor sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).

Memang program ini masih banyak yang perlu disempurnakan, tapi dengan semangat dan gotong royong oleh semua pihak target satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK, dapat segera terwujud. Ini merupakan wujud nyata perhatian pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan guru.

Peran guru tak bisa digantikan

Kemajuan teknologi berkembang sangat cepat. Bahkan, manusia sangat tergantung dengan teknologi dalam menjalani aktifitasnya di semua bidang, termasuk pendidikan.  Maka itu, sebagai guru harus mampu merespon transformasi teknologi pendidikan dengan baik.

Guru harus semakin akrab dan melek teknologi, sehingga dalam proses pembelajaran mampu memanfaatkan kemajuan teknologi. Terlebih pada masa pandemi Covid-19 kehadiran teknologi dalam proses pembelajaran sangat dirasakan, sebab keterbatasan tatap muka yang membuat guru mengalami kesulitan. Adanya teknologi dan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh para guru kesulitan tersebut pun bisa teratasi.

Transformasi teknologi pendidikan pun dimanfaatkan dengan baik oleh Kemendikbudristek- melalui  platform Merdeka Mengajar. Sebanyak 1,6 juga telah menggunakan platform tersebut.

Platform Merdeka Mengajar membuka akses pengembangan guru lebih mandiri dan sesuai kondisi.  Kemudian, terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru, terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri. Hal ini sangat membantu dalam upaya meningkatkan dan pemerataan kualitas guru di seluruh Indonesia.

Selain itu, lebih dari 141 ribu sekolah telah terbantu dalam mengetahui kondisi literasi, numerasi, karakter siswa, serta kualitas pembelajaran mereka melalui Rapor Pendidikan.

Kita menyadari bahwa krisis pembelajaran di masa awal pandemi Covid-19 dapat melalui dengan baik berkat  dukungan teknologi dalam sistem pendidikan. Tapi keberadaan transformasi teknologi pendidikan sebagian dapat menggantikan peran guru dalam pengajaran yang bertumpu pada transfer of knowledge  technology and skill, tetapi tidak dapat menggantikan peran guru sebagai pendidik, yang bertugas membentuk karakter, mental, kepribadian, sikap dan tabi’at melalui penanaman nilai-nilai luhur, yang berbasis pada agama dan  budaya bangsa yang dilakukan dengan cinta kasih, melalui keteladanan, bimbingan, latihan, pembiasaan, dan sebagainya.

Sehingga, keberadaan guru tetaplah diperlukan. Sebagai pendidik, guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan, tetapi juga di gugu dan di tiru ucapan, tindakan dan perilakunya oleh siswa sebagai peserta didik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, transformasi teknologi dalam sektor pendidikan tetap membutuhkan kehadiran guru sebagai pendidik.


Tags
SHARE