SHARE

Ilustrasi (Net)

CARAPANDANG -  Oleh: Hendra Apriyadi, M.Pd

Merdeka Belajar merupakan kebijakan yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam menentukan jalannya proses belajar, sejalan dengan potensi dan minat mereka.

Sebagai sebuah refleksi terhadap kebijakan Merdeka Belajar, kita dapat melihat beberapa hal  diantaranya memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam memilih mata pelajaran, metode pembelajaran, dan jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan potensi mereka. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan mengembangkan diri sesuai dengan minat mereka.

Dalam Merdeka Belajar, peserta didik diharapkan menjadi mandiri dan bertanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri. Mereka diajak untuk mengelola waktu, merencanakan pembelajaran, dan mengambil inisiatif dalam mencari sumber belajar yang relevan. Dengan demikian, peserta didik dapat mengembangkan kemampuan mandiri yang penting untuk kehidupan di luar sekolah.

Melalui Merdeka Belajar, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan berbagai kompetensi yang diperlukan dalam kehidupan nyata, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, kolaborasi, dan kewirausahaan. Dengan adanya kebebasan dalam memilih mata pelajaran, peserta didik dapat fokus pada pengembangan kompetensi yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Meskipun memberikan kebebasan kepada peserta didik, Merdeka Belajar juga menekankan pentingnya dukungan dan pembimbingan yang memadai. Guru dan sekolah tetap memiliki peran penting dalam memberikan arahan, memberikan sumber daya yang relevan, dan membantu peserta didik dalam mengoptimalkan potensi mereka. Dengan demikian, Merdeka Belajar tidak berarti peserta didik dibiarkan tanpa panduan, namun lebih pada memberikan ruang bagi perkembangan individu yang lebih luas.

Dalam Merdeka Belajar, evaluasi tidak hanya berfokus pada penilaian akademik tradisional, tetapi juga mengakui berbagai bentuk prestasi dan pencapaian peserta didik di luar kelas. Evaluasi komprehensif ini mencakup penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang lebih holistik. Tujuannya adalah untuk menghargai keberagaman potensi dan pencapaian peserta didik serta mendorong mereka untuk terus berkembang.

Secara keseluruhan, Merdeka Belajar merupakan kebijakan yang bertujuan untuk memberikan peserta didik kebebasan dalam proses belajar. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat mengembangkan potensi

Akses Kebijakan pendidikan harus memastikan akses yang merata dan adil bagi semua warga negara Indonesia untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Mutu/relevansi  kebijakan pendidikan harus fokus pada peningkatan mutu pendidikan dengan memperhatikan relevansi kurikulum, metode pengajaran yang inovatif, dan peningkatan kualitas tenaga pendidik. Kurikulum harus dirancang agar relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat, serta memperhatikan perkembangan teknologi dan tren global. Pendidik perlu diberikan pelatihan dan pengembangan profesional yang terus-menerus untuk meningkatkan kualitas pengajaran.

Tata Kelola Pendidikan

Kebijakan pendidikan perlu menekankan pentingnya tata kelola yang baik dan transparan dalam sistem pendidikan. Ini mencakup aspek seperti pengawasan yang efektif, pengelolaan keuangan yang baik, penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi administrasi, dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan pendidikan. Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat, sangat penting untuk memastikan keberhasilan implementasi kebijakan pendidikan.

Selain itu, kebijakan pendidikan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti pemenuhan kebutuhan anak berkebutuhan khusus, pemberdayaan perempuan dalam pendidikan, pengembangan keterampilan 21st century, dan peningkatan pendidikan vokasional.

Dalam merumuskan kebijakan pendidikan, konsultasi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, praktisi pendidikan, dan masyarakat luas, juga sangat penting. Dengan pendekatan yang prudent dan terukur dalam aspek akses, mutu/relevansi, dan tata kelola, Indonesia dapat mempercepat perjalanan menuju sistem pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing untuk mencapai tujuan Indonesia maju pada tahun 2045.

Rekrutmen dan Pengembangan Guru

Kebijakan pendidikan harus memperhatikan rekrutmen guru yang berkualitas dan diversifikasi tenaga pendidik agar dapat memenuhi kebutuhan yang beragam dalam sistem pendidikan. Selain itu, pengembangan profesional guru melalui pelatihan, program pengembangan, dan peningkatan kesejahteraan juga penting untuk meningkatkan kualitas pengajaran.

Kualitas pengajaran SDM yang berkualitas dalam bidang pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas pengajaran di dalam kelas. Kebijakan pendidikan harus memberikan perhatian khusus pada peningkatan kompetensi dan keterampilan guru agar mereka dapat memberikan pengajaran yang efektif dan relevan dengan kebutuhan peserta didik.

Pembaharuan kurikulum adalah langkah yang penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, dalam melakukan pembaharuan kurikulum, perlu ada alur logika dan fondasi sosial yang tepat agar perubahan tersebut berhasil dan relevan.

Analisis kebutuhan langkah awal dalam pembaharuan kurikulum adalah melakukan analisis mendalam tentang kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan dunia kerja. Hal ini memungkinkan identifikasi keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang penting bagi peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan. Analisis kebutuhan ini harus melibatkan pemangku kepentingan yang relevan, seperti guru, orang tua, profesional, dan pemimpin masyarakat.

Pembaharuan kurikulum harus didasarkan pada alur logika yang jelas. Ini berarti perubahan yang diusulkan harus memiliki landasan teoritis yang kuat dan beralasan. Tujuan pembaharuan kurikulum harus jelas ditetapkan, dan ada hubungan yang jelas antara tujuan tersebut dengan konten, metode pembelajaran, dan penilaian yang direncanakan. Alur logika yang baik akan memastikan bahwa perubahan yang diimplementasikan memiliki konsistensi dan keselarasan yang baik.

Konsultasi dan kolaborasi pembaharuan kurikulum harus melibatkan konsultasi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti guru, ahli pendidikan, akademisi, orang tua, dan mahasiswa. Pendapat dan masukan dari pemangku kepentingan ini dapat membantu dalam merumuskan kurikulum yang memperhitungkan kebutuhan, harapan, dan aspirasi mereka. Keterlibatan mereka juga akan memberikan legitimasi sosial yang diperlukan untuk perubahan kurikulum.

Pembaharuan kurikulum harus memperhatikan konteks sosial dan budaya setempat. Kurikulum harus mencerminkan nilai-nilai dan identitas lokal, serta mempromosikan pemahaman, penghargaan, dan inklusi terhadap keanekaragaman budaya. Pengintegrasian aspek sosial dan budaya dalam kurikulum akan membantu meningkatkan relevansi dan kebermanfaatan pendidikan bagi peserta didik.

Kurikulum yang diperbaharui harus memiliki fleksibilitas dan adaptabilitas untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan dunia. Pembaharuan kurikulum tidak boleh bersifat statis, tetapi harus dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi, perubahan sosial, dan kebutuhan masa depan. Ini memungkinkan kurikulum tetap relevan dan responsif terhadap tuntutan yang terus berkembang.

Sebagai refleksi terhadap dinamika dan proyeksi keberhasilan Merdeka Belajar yang telah berjalan, berikut beberapa aspek yang dapat diperhatikan.  Peningkatan Kemandirian Peserta Didik: Merdeka Belajar telah mendorong peserta didik untuk lebih mandiri dalam mengelola proses pembelajaran mereka. Dengan kebebasan yang diberikan, peserta didik dapat mengambil inisiatif, mengatur waktu belajar, dan mengambil tanggung jawab atas pencapaian hasil belajar mereka. Hal ini diharapkan dapat membantu peserta didik mengembangkan keterampilan mandiri yang penting dalam kehidupan mereka.

Peningkatan Minat dan Motivasi Belajar: Dengan memberikan kebebasan dalam memilih mata pelajaran dan metode pembelajaran, Merdeka Belajar telah menciptakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik mengeksplorasi minat mereka secara lebih mendalam. Peserta didik dapat memilih mata pelajaran yang relevan dengan minat dan bakat mereka, sehingga meningkatkan motivasi belajar dan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran.

Pengembangan Kemampuan Kreativitas dan Inovasi: Merdeka Belajar memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam pendekatan pembelajaran mereka. Dengan kebebasan dalam memilih metode pembelajaran dan mengakses sumber belajar yang beragam, peserta didik dapat mengembangkan cara-cara baru untuk memahami dan menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh. Hal ini dapat menghasilkan kemampuan berpikir kritis dan solutif yang lebih baik.

Meningkatnya Kualitas Pendidikan: Melalui Merdeka Belajar, diharapkan terjadi peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Dengan memberikan kebebasan kepada peserta didik, diharapkan mereka dapat mencapai potensi terbaik mereka dan mengembangkan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. Selain itu, kebijakan ini juga mendorong guru untuk menjadi fasilitator pembelajaran yang lebih efektif, berfokus pada kebutuhan individual peserta didik.

Namun, penting untuk diingat bahwa keberhasilan Merdeka Belajar juga memerlukan dukungan yang komprehensif, termasuk infrastruktur pendidikan yang memadai, pelatihan yang tepat bagi guru, serta pengawasan dan evaluasi yang akurat. Selain itu, perlu adanya komunikasi yang baik antara peserta didik, guru, orang tua, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan implementasi yang efektif dan memaksimalkan manfaat dari kebijakan ini.

Proyeksi ke depan terkait keberhasilan Merdeka Belajar akan tergantung pada sejauh mana kebijakan ini dapat terus dikembangkan dan disempurnakan. Evaluasi secara berkala, pemantauan, dan penyesuaian yang tepat akan menjadi faktor penting untuk memastikan bahwa Merdeka Belajar dapat memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan kuat.

Tags
SHARE