SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM – Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, sekitar 27 ribu lebih kepala keluarga (KK) penerima bantuan pangan nontunai (BPNT) tidak bisa melakukan pencairan bulan Maret 2021, karena adanya penundaan secara nasional untuk perbaikan data sasaran.

"Sesuai dengan edaran dari Kementerian Sosial, penundataan BPNT bulan Maret dilakukan untuk perbaikan data keluarga penerima manfaat (KPM)," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Hj Baiq Asnayati di Mataram, Selasa.

Dikatakannya, dari 27 ribu lebih KPM tersebut, Mataram diberikan data oleh Kementerian Sosial sebanyak 18.200 KK yang harus dicek kembali serta dicocokan karena adanya KK yang ganda, pindah dan meninggal agar bantuan bisa berjalan maksimal dan tepat sasaran.

Untuk KK yang ganda, Dinsos akan bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) terkait dengan KK mana yang sesuai dengan basis data di Dukcapil.

"Sementara data KK yang meninggal dan pindah akan dilakukan proses penggantian. Perbaikan data penerima BPNT saat ini sedang berjalan dan ditargetkan selama empat hari ke depan sebab meskipun kita dikasi data 18.200 KK untuk dicek tapi tidak semuanya bermasalah," katanya.

Menurutnya, serapan pelaksanaan program BPNT di Kota Mataram selama ini mencapai sekitar 97 persen. Sisanya tidak dilakukan transaksi karena berbagai faktor, seperti meninggal dan pindah.

"Oleh karena itulah, kita pencairan BPNT bulan ini ditunda dan Insya Allah dilanjutkan pada bulan April 2021. Tapi kita belum tahu apakah kuota bulan Maret akan digabung atau tidak sebab petunjuknya resmi belum ada," katanya.

Asnayati menambahkan, progam BPNT diberikan pemerintah setiap bulan melalui rekening masing-masing KPM dengan nilai Rp200.000.

Tapi BPNT itu, dicairkan dalam bentuk kebutuhan pokok seperti beras, telur, sayur, kacang-kacangan dan buah-buahan melalui warung gotong royong elektronik (e-warong) dan BRI Link yang ada di sejumlah kelurahan di Mataram.
Â